Category: Tips & Trik

Penuh Makna, 30 Kata Bijak untuk Orang Tua dalam Mendidik Anak

Kehadiran anak tentunya menambah kesempurnaan hidup sepasang suami istri. Namun mendidik anak tidak akan selalu mudah. Selain mencontohkan dengan perilaku, kata bijak untuk orang tua dalam mendidik anak juga diperlukan untuk membuat anak mau mendengarkan perintah orang tuanya.

Contoh Kata Bijak untuk Orang Tua dalam Mendidik Anak

Berikut ini adalah beberapa contoh kata bijak orang tua mendidik anak. Diharapkan dengan adanya kata-kata bijak berikut ini dapat membantu Anda menemukan cara mendidik balita dan anak di masa golden age agar lebih baik dalam menjalani kehidupan.

1. Kata Bijak untuk Orang Tua dalam Mendidik Anak Balita

  • Orang bilang anak adalah rezeki, faktanya keberadaan mereka jauh lebih berharga dari itu.
  • Tuhan menitipkan kebahagiaan dalam kehadiran seorang anak, bersyukurlah dan rawat anak sebaik mungkin.
  • Anak-anak belajar caranya tersenyum dan bahagia dari orang tua mereka, bagaimanapun keadaannya, mereka adalah buah hati yang harus selalu mendapatkan kebahagiaan.
  • Anak adalah peniru terbaik, berikanlah suatu yang hebat untuk mereka tiru.
  • Anak akan menjadi cerminan orang tua, apa yang Anda harapkan padanya bergantung pada cara Anda memperlakukannya.

2. Kata Bijak untuk Tetap Rendah Hati dan Bermanfaat

  • Jadilah orang pintar, tapi jangan lupa untuk menjadi orang benar. Jadilah orang pintar yang benar agar hidup lebih bermanfaat untuk orang lain.
  • Teruslah berbuat baik dan bermanfaat untuk yang lain.
  • Tanaman yang kokoh tumbuh dari biji tanaman terdalam, jadi tetaplah rendah hati.
  • Jangan pernah lelah untuk belajar, tidak ada kata terlambat untuk belajar, tetaplah belajar untuk menjadi orang yang bermanfaat.
  • Jangan pernah menyerah dengan keterbatasan dirimu, jangan menjadi rendah dan terbelenggu pikiran.

3. Kata Bijak Tentang Kasih Sayang Orang Tua

  • Cinta kasih ibu adalah yang paling menenangkan. Ia meneduhkan seperti oase di padang pasir.
  • Cinta orang tua pada anaknya adalah cinta yang harus diteladani, ia banyak memberi tanpa meminta balasan.
  • Cinta ibu seperti kehidupan ini, tanpa perlu meminta, ia akan datang dengan sendirinya.
  • Seberat apapun yang orang tua hadapi, tidak akan ada yang mampu menghentikan kasih sayang orang tua pada anaknya.
  • Walau mustahil menjadi orang tua yang sempurna, namun orang tuamu akan terus berusaha menjadi yang terbaik untuk anak-anaknya.

4. Kata Bijak Orang Tua agar Menjadi Anak Berani

  • Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Jangan takut gagal, teruslah belajar dari kesalahan dan bangkit kembali.
  • Jangan takut mengambil risiko, disitulah kemampuanmu untuk mengasah mengambil keputusan.
  • Pikiranmu dapat mengubah dunia, berani melangkah dan jangan pernah takut.
  • Jangan pernah takut dengan masalahmu, semakin berat masalah itu maka semakin kuat kamu.
  • Orang tua ingin anaknya menjadi lebih baik dari mereka, melampaui hidup mereka di masa lalu.

5. Kata Bijak Mendidik Anak Islami

  • Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, murka Allah tergantung pada murkanya orang tua.
  • Bersyukurlah jika orang tuamu masih hidup, itu artinya kamu masih memiliki kesempatan berbakti kepada mereka dan meraih surga
  • Orang tua adalah pintu menuju surga, membuka atau menutup pintu itu tergantung pilihanmu.
  • Cintailah kedua orang tuamu. Mereka selalu menyebut namamu dalam doanya, meski kamu tidak pernah mengingat mereka ketika berdoa.
  • Didiklah anak untuk mengenal dan mencintai Allah, karena anak adalah amanah dan setiap amanah akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.

6. Kata Bijak Mendidik Anak Perempuan

  • Menjadi wanita lembut bukanlah kelemahan, orang tuamu tidak pernah mengajarkan kekerasan.
  • Jika kelak kehidupan akan membuatmu terpaksa menorehkan senyum palsu, lakukanlah. Namun jangan pernah memberikan air mata palsu.
  • Ucapkanlah hanya kata-kata yang baik, jika tidak bisa berkata baik maka lebih baik diam.
  • Bertemanlah dengan orang-orang baik, karena hanya kebaikan yang bisa kamu dapatkan dari orang sekitar.
  • Tumbuhlah menjadi wanita yang baik dan selalu berpikiran positif, karena itu akan memancarkan wajah bersinar secerah matahari pagi.

Manfaat Kata Bijak Orang Tua dalam Mendidik Anak

Pada umumnya, kata bijak merupakan rangkaian kata yang bertujuan memberi motivasi atau nasehat dari orang tua kepada anaknya untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Kata-kata bijak mendidik anak umumnya berisi saran yang dapat anak praktekkan dalam kehidupannya.

Mendirik anak sama halnya dengan menggambar di atas kertas putih. Banyak hal yang belum anak pahami dan tugas orang tua adalah membimbing mereka untuk menjadi seseorang yang baik dan bermanfaat di masa depan.

Kalimat atau kata-kata bisa menjadi media atau alat bagi orang tua untuk memberi pengajaran yang baik pada anak. Dikutip dari Roots of Action, kata-kata positif yang orang tua katakan saat berbincang-bincang dengan anak balita, dapat mempererat bonding antara orang tua dengan anak.

Pengaruh Kata Bijak Orang Tua pada Pertumbuhan Anak

Anak yang selalu mendapat perkataan baik dari orang tuanya akan tumbuh menjadi lebih percaya diri dan memiliki pemikiran positif. Mereka juga lebih berani dan tidak takut gagal ketika mencoba banyak hal baru. Kata bijak orang tua terhadap anak juga membuat si kecil tidak takut untuk bermimpi.

Selain bermanfaat untuk kehidupan orang tua dan balita, dampak dari mendidik anak dengan kata-kata bijak juga dapat menular pada orang lain. Ketika dewasa nanti, anak dapat menerima perbedaan dan menghargai pendapat orang lain karena orang tua selalu menghargai pendapat mereka ketika kecil.

Oleh karena itu, orang tua perlu mencari kata-kata bijak ketika mendidik anak agar mereka tumbuh kembang dengan baik. Pendidikan akan semakin optimal bila anak mendapat dukungan untuk belajar di tempat pendampingan belajar di Sekolah Baca Anak Platinum.

Skoba Platinum memiliki profesionalitas tinggi dalam memberikan pendampingan belajar baca, tulis, hitung (calistung) untuk anak prasekolah. Kami memiliki formula khusus yang ampuh untuk mengajarkan anak di masa golden age dengan menyadari pentingnya kata bijak untuk orang tua dalam mendidik anak.

Hindari 6 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Cara mendidik anak balita memang bukan perkara mudah. Hal ini menyebabkan sering terjadinya kesalahan orang tua dalam mendidik anak. Kesalahan ini berpotensi menjadikan anak tumbuh menjadi individu yang bersikap kurang baik.

Lantas, apa saja kesalahan dalam mendidik anak usia dini? Hal apa saja yang sebaiknya dihindari? Pengetahuan semacam ini harus dipahami betul oleh para orang tua. Maka dari itu, simak penjelasan berikut ini agar terhindar dari kesalahan pola asuh.

6 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak yang Sebaiknya dihindari

Anda pasti kerap berpikir dan meyakinkan diri bahwa sudah melakukan yang terbaik dalam proses mendidik anak. Anda sudah mencurahkan seluruh cara dan upaya agar anak Anda tumbuh menjadi pribadi yang baik dan cerdas.

Namun, pada kenyataannya masih banyak kesalahan orang tua dalam mendidik anak yang jarang disadari. Terlepas dari kesalahan yang mungkin Anda perbuat. Yakinlah bahwa Anda tetaplah orang tua yang baik.

Dan akan menjadi lebih baik apabila Anda menghindari 6 kesalahan orang tua dalam mendidik anak di bawah ini.

1. Tidak Memberi Contoh pada Anak

Anak usia dini sering meniru apa yang dia lihat, begitu juga perilaku dari orang tuanya. Apabila Anda menginginkan anak menjadi individu yang bertabiat baik, maka Anda perlu menjadi contoh atau panutan bagi mereka.

Coba ingat lagi, apakah Anda pernah bertengkar di depan si kecil? Kalau iya, maka mulai sekarang hentikan kebiasaan itu. Anak akan meniru perilaku marah dan mungkin merasa tidak aman serta ketakutan.

Jika Anda mulai memberi contoh nyata, maka kesempatan anak Anda untuk menjadi pribadi yang baik lebih besar. Dengan begitu Anda bisa menjadi sosok yang lebih baik sekaligus orang tua yang baik juga.

2. Kurang Mendengarkan

Banyak orang tua yang mampu memberikan arahan yang baik kepada anak. Tapi sedikit yang berhasil mendengarkan anak. Sehingga, kemauan anak sering terabaikan.

Anda perlu memberikan perhatian misalnya ketika si kecil menangis ketika pulang bermain. Ada baiknya Anda menenangkannya dahulu dan kemudian bertanya ada kejadian apa saat bermain. Sehingga, Anda bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus teman si kecil.

3. Suka Membanding–bandingkan Anak

Sebagai orang dewasa, Anda pasti tidak suka apabila hasil pekerjaan dibandingkan dengan orang lain. Begitu juga dengan anak, si kecil tak akan suka apabila pencapaiannya terlalu dikritik dan dibandingkan dengan pencapaian orang lain. Lalu bagaimana hal yang seharusnya dilakukan?

Memberi kritikan sebenarnya baik untuk perbaikan dari anak itu sendiri. Tapi apabila terlalu sering dan kritiknya terlalu keras, maka ditakutkan akan menurunkan semangat dan motivasi anak.

Tujuan awal yang seharusnya memberi evaluasi malah akan mematahkan apa yang dia lakukan. Sama seperti kritikan yang keterlaluan, membandingkan pencapaian anak bukanlah hal baik untuk dilakukan.

Hal ini karena membandingkan mampu menumbuhkan rasa iri dan membentuknya menjadi individu yang fokus terhadap hasil. Dengan begitu, si kecil akan melupakan proses yang seharusnya dia lewati dengan perlahan.

4. Kurangnya Pengawasan Orang Tua

Kesalahan orang tua dalam mendidik anak yang sering dilakukan yaitu kurang mengawasi kegiatan anak. Anak yang kurang diawasi biasanya akan banyak bergaul dengan lingkungan di luar keluarga.

Apabila lingkungan itu punya dampak kurang baik bagi anak, maka anak akan cenderung tumbuh menjadi kurang baik pula. Sebagai orang tua, Anda harus berhati–hati dalam melibatkan lingkungan sekitar dalam pertumbuhan anak Anda.

Bersosialisasi itu penting dan baik, tapi pastikan Anda mengawasinya dengan baik. Sehingga tidak ada dampak buruk yang berpotensi membuat si kecil tumbuh dengan sikap yang kurang baik.

Kurangnya pengawasan orang tua juga berdampak pada kurangnya pendidikan usia dini. Pendidikan usia dini penting untuk anak misalnya baca tulis anak. Apabila Anda sibuk, Anda bisa menitipkan si kecil ke penitipan anak atau Sekolah Baca Anak yang sudah terpercaya.

5. Tidak Adanya Peraturan

Mendidik anak sebaiknya memberi batasan atau aturan untuk dipatuhi. Hal ini agar si kecil mengenal kedisiplinan dalam hidupnya. Perlu Anda ingat bahwa setelah menetapkan aturan, pastikan Anda konsisten dalam menjalaninya.
Anda harus menegaskan kepada keluarga tentang aturan yang dibuat. Apabila tidak, si kecil akan bingung mana yang benar dan mana yang salah. Cobalah membuat aturan kecil seperti batasan waktu menonton televisi atau bermain gadget.

6. Tidak Memberi Pendidikan Usia Dini

Pada usia dini, pendidikan dasar sangatlah penting untuk merangsang pertumbuhan otak. Masa usia emas ini berperan dalam merangsang memori serta fleksibilitas berpikir. Anak akan memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik apabila diasah sejak dini.

Pendidikan usia dini bisa dilakukan di rumah atau di Skoba. Saat ini sekolah baca anak yang berkredibilitas sudah bermunculan, misalnya saja Skoba Platinum. Sekolah baca anak Platinum ini mampu menjadi pendidikan pra sekolah untuk anak usia dini.

Di sekolah baca, anak diajak mengenal baca, tulis dan menghitung. Hal ini akan menjadi awal yang baik untuk mengenalkan dunia pendidikan kepada si kecil. Si kecil juga akan teroptimalisasi daya kembang otak dan memorinya.

Setelah mengetahui beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari ketika mendidik anak, Anda perlu menerapkannya dan membuat penyesuaian yang cocok di rumah.

Anda juga dapat mulai mengajak si kecil belajar di rumah atau sekolah baca anak platinum agar tumbuh menjadi anak yang cerdas. Anda bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan menghindari kesalahan orang tua dalam mendidik anak.

Kenali 9 Cara Mendidik Anak Balita yang Efektif

Cara mendidik anak balita tentunya tidak mudah. Mendidik anak dengan usia di bawah lima tahun membutuhkan perlakuan khusus. Hal tersebut harus diketahui oleh setiap orang tua agar tidak salah dalam memperhatikan sang buah hati.

Balita akan mengalami pertumbuhan serta perkembangan pada otak dan pikiran mereka ketika masuk tahap usia emas atau golden age. Karena itu, sudah seharusnya orang tua mulai memperhatikan pendidikan efektif seperti apa yang Anda akan terapkan.

Cara Mendidik Anak Balita dengan Benar

Setiap orang tua pasti mengalami momen bagaimanapun sulitnya mendidik anak balita. Dalam mendidik anak balita, Anda akan membutuhkan kesabaran serta pengetahuan pendukungnya. Anda harus mulai menempuh berbagai cara agar anak balita Anda tumbuh serta berkembang dengan baik.

Agar berhasil mendidik seorang anak balita, Anda harus memilih cara-cara yang paling cocok dengan buah hati Anda. Dengan cara serta metode yang cocok, buah hati Anda akan mengalami pertumbuhan sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Selain memilih metode yang paling cocok, Anda sebagai orang tua sebaiknya memberikan pendidikan kepada anak balita Anda secara konsisten Anak balita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami lingkungan sekitar mereka.

Untuk itu, orang tua harus menerapkan suatu pendidikan secara rutin, berulang dan konsisten. Dalam mendidik anak balita juga dibutuhkan kesabaran yang tinggi.

Anda harus bisa bersikap tenang dan meredam berbagai emosi yang mungkin akan memberikan dampak negatif terhadap anak. Ini dia beberapa cara mendidik anak balita yang bisa Anda tiru dan terapkan dalam mendidik anak balita.

1. Jadilah Contoh yang Baik

Anak balita cenderung memiliki sifat serta sikap yang mengikuti lingkungan sekitar mereka termasuk rumah. Karena itu, Anda harus menciptakan suasana yang baik dalam rumah sebagai salah satu cara mendidik sang buah hati.

Anda sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik kepada anak Anda. Memberikan contoh kepada buah hati bukan hal yang sulit, Anda hanya perlu memperhatikan sikap Anda di depan anak. Dengan selalu bersikap baik, tanpa perlu diminta, anak akan meniru Anda dengan sendirinya.

Selain itu, mereka juga akan merasa lebih aman ketika di samping Anda. Salah satu sikap yang perlu selalu Anda tunjukan yaitu perasaan bahagia. Keluarga yang bahagia tentu akan membuat anak balita menjadi lebih bahagia juga dan merasa nyaman berada di rumah.

Kebahagiaan di dalam rumah juga akan membuat anak menjadi lebih percaya diri dan pandai bergaul. Suasana bahagia yang anak dapatkan di rumah akan mempermudah keberhasilannya di masa depan.

2. Ikuti Pola Pikir Anak

Pola pikir anak balita dengan orang dewasa pastinya berbeda. Untuk menerapkan suatu pendidikan kepada anak, orang tua harus mengetahui terlebih dahulu pola pikir buah hatinya agar tidak salah dalam bertindak.

Anda mungkin akan kesal dalam menerapkan pendidikan kepada anak balita Anda atau ketika Anda sekadar memberikan mereka nasihat. Hal tersebut bisa terjadi karena Anda tidak mengerti pola pikir buah hati Anda. Tidak semua yang Anda anggap salah diketahui juga oleh anak balita.

Dengan memahami pola pikir si kecil, Anda lebih mungkin menghindari perasaan kesal serta emosi dalam mendidik buah hati.

Jika anak balita Anda melakukan suatu kesalahan, belum tentu anak mengetahui bahwa perbuatannya itu salah. Anda juga harus mengingat kembali bahwa kemungkinan Anda juga melakukan hal yang sama saat seusianya.

Karena itu, ajarkan dan nasihati anak balita Anda dengan sabar sehingga anak akan mengikuti dan mengikuti apa yang Anda ajarkan secara perlahan.

3. Sesuaikan Lingkungan

Dalam menerapkan cara mendidik anak balita, Anda perlu menyesuaikan lingkungan agar anak balita Anda lebih fokus dan dapat menyerap pelajaran dengan lebih cepat. Anak akan cenderung menyukai waktu belajar jika lingkungan mereka nyaman dan menyenangkan.

Selain menciptakan lingkungan yang nyaman dan sesuai, Anda harus bisa menghindari lingkungan yang kemungkinan dapat mengganggu proses belajar buah hati Anda. Jika lingkungan tempat belajar anak kurang sesuai, maka mereka kemungkinan akan hilang fokus dalam belajar.

Hindari televisi, gadget, serta barang elektronik lainnya yang bisa mengalihkan perhatian anak. Karena meski video pembelajaran dari gadget lebih menarik, hal tersebut justru tidak dapat merangsang saraf motorik anak dengan baik.

4. Berikan Apresiasi

Membangun rasa percaya diri anak balita juga bisa Anda lakukan dengan mulai rutin memberikan apresiasi. Dengan memberikan apresiasi, anak akan merasa lebih dihargai dan disayangi sehingga tidak takut dalam bertindak.

Hargai semua usaha anak dan bukan hanya fokus pada hasil akhirnya saja. Dukungan berupa apresiasi yang Anda berikan anak menjadi kunci sukses anak Anda di masa depan. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Meski begitu, hindari memberikan pujian yang berlebihan agar anak tetap mau berusaha dan mencapai tujuan mereka.

5. Bangun Komunikasi

Salah satu kunci keberhasilan mendidik buah hati yaitu dengan bentuk komunikasi yang diterapkan oleh orang tua. Karena itu, untuk dapat mendidik anak dengan baik, Anda harus mulai membangun komunikasi dengan anak
Bangun komunikasi dengan baik agar anak mau mendengarkan dan memperhatikan Anda. Sebaliknya, Anda juga harus dapat memberikan perhatian penuh kepada anak balita Anda agar mereka nyaman berbicara tentang diri mereka.

Anda juga harus memastikan bahwa anak balita Anda mengerti apa yang Anda bicarakan dan sampaikan kepada mereka.

6. Berikan Sanksi Hukuman

Cara mendidik anak balita selanjutnya yakni dengan memberikan hukuman. Hal ini bertujuan untuk membuat anak balita Anda lebih disiplin. Dengan memberikan anak hukuman, mereka akan mengetahui bahwa Anda tegas dan serius dalam mendidik.

Meski diperbolehkan untuk memberikan hukuman, Anda tetap harus mempertimbangkan hukuman tersebut. Jangan sampai hukuman yang Anda berikan membuat anak Anda trauma karena terlalu memberatkan.

Menghukum si kecil bisa Anda lakukan dengan memberikan teguran dan pemahaman secara perlahan. Dengan itu, anak balita Anda akan mengetahui letak kesalahan mereka sehingga tidak mengulangi tindakan buruknya.

Orang tua perlu melakukan hal tersebut agar anak tetap dalam pola pendidikan yang Anda inginkan, tetapkan beberapa aturan kepada mereka. Biasakan anak Anda patuh dan disiplin terhadap aturan tersebut.

Jika si kecil melanggar peraturan tersebut, Anda bisa memberikan sanksi berupa hukuman maupun teguran agar anak Anda tidak mengulanginya lagi.

7. Beri Kasih Sayang yang Cukup

Memberikan kasih sayang kepada anak merupakan tugas seluruh orang tua. Kasih sayang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tumbuh kembang buah hati. Sehingga, Anda perlu menunjukkan kasih sayang Anda kepada si kecil.

Anak yang menerima kasih sayang dari orangtuanya akan memiliki pertumbuhan serta perkembangan lebih baik. Kasih sayang dari orang tua akan mempengaruhi kondisi psikologis anak sehingga mereka bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Selain itu, anak yang mendapat banyak kasih sayang juga akan lebih mudah menunjukkan rasa sayang mereka kepada orang lain. Itu karena mereka terbiasa menerima hal serupa dari lingkungannya.

Anda bisa mulai menunjukkan kasih sayang kepada anak melalui kata-kata. Selain membuat si kecil bahagia, hal tersebut akan membuat mereka menjadi lebih terbuka. Atau, Anda bisa memberikan kasih sayang berupa perbuatan seperti pelukan dan belaian lembut kepada buah hati Anda.

Namun, dalam memberikan kasih sayang juga ada batasnya. Anda harus menunjukkan kasih sayang kepada si kecil dengan porsi yang cukup dan tidak perlu berlebihan.

Karena, jika Anda menunjukkan kasih sayang secara berlebihan, maka bukan tidak mungkin si kecil akan tumbuh menjadi anak manja dan kurang disiplin.

8. Berikan Permainan Bermanfaat

Anak-anak usia balita pastinya suka bermain. Karena itu, tidak ada salahnya Anda memberikan buah hati Anda berbagai permainan. Hal ini menjadi salah satu cara mendidik anak balita yang efektif tapi tetap menyenangkan bagi anak.

Jangan sembarang permainan, pilih beberapa permainan yang mungkin dapat membantu perkembangan anak. Pilih permainan yang menyenangkan tapi tetap mengasah otak seperti puzzle, lego, rubik kubus dan lainnya.

Sehingga, kegiatan bermain anak tidak lagi sia-sia karena ada ilmu-ilmu serta pelajaran yang akan mereka dapat dalam permainan tersebut.

Selain itu, sebaiknya Anda mulai temani si kecil bermain. Pasti mereka akan senang jika bisa bermain dengan orang tua mereka. Selain itu, menemani anak bermain juga akan membantu perkembangan motorik serta peningkatan kecerdasan sang anak.

9. Ajarkan Membaca dan Menulis

Saat ini, untuk bisa masuk Sekolah Dasar, seorang anak minimal harus sudah bisa membaca dan menulis dasar. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan pendidikan membaca dan menulis kepada anak sejak usia balita.

Anda sebagai orang tua harus memberikan pengetahuan mengenai huruf dan angka kepada si kecil sejak dini. Ayah dan Bunda perlu mulai mengenalkan kepada mereka angka dan alfabet baik bentuk maupun bunyinya. Anda juga bisa mulai mengenalkan mereka dengan alat-alat tulis.

Selain sekadar mengajarkan anak untuk membaca dan menulis di rumah, Anda bisa mulai mencari sekolah serta guru yang cocok untuk buah hati Anda. Mengajarkan anak untuk membaca dan menulis dengan bantuan guru pastinya akan lebih efektif.
———–

Seputar Skoba

Selain menerapkan cara mendidik anak balita seperti ulasan di atas, Anda juga wajib memberikan sang buah hati pendidikan di sekolah yang baik dan bermutu, serta guru-guru berpengalaman.

Guru yang telah berpengalaman akan mengetahui metode terbaik yang dapat mereka gunakan saat memberikan pengajaran kepada anak. Karena itu, kemampuan anak balita Anda akan lebih mudah meningkatkan dengan bantuan guru pengajar.

Untuk mendapatkan guru yang kompeten, Anda bisa membawa anak balita Anda ke Sekolah Baca Anak, yakni salah satu sekolah baca khusus anak-anak yang memiliki kompetensi tinggi, yaitu Skoba Platinum.

Skoba Platinum akan membantu anak-anak Anda belajar membaca, menulis, serta berhitung sebelum si kecil masuk pendidikan resmi. Program ini akan mendampingi anak usia balita sampai kemampuan mereka meningkat.

Berbeda dengan sekolah baca pada umumnya, Skoba menawarkan program pengajaran program robotic serta coding yang pastinya lebih efektif dan disukai anak-anak. Karena itu, Anda bisa mendaftarkan anak balita Anda untuk belajar di sana.

Memiliki anak cerdas, disiplin, serta peduli terhadap sesama tentunya menjadi dambaan setiap orang tua. Karena itu, Anda perlu menerapkan sembilan poin cara mendidik anak balita yang telah dipaparkan di atas.

Anda juga bisa mulai mencari tempat khusus untuk membantu Anda mendidik buah hati. Salah satu tempat tersebut yaitu Skoba Platinum yang akan mengajarkan pendidikan dasar kepada anak balita Anda.

7 Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun agar Cerdas

Memiliki anak yang cerdas adalah impian setiap orang tua. Perkembangan kecerdasan anak dipengaruhi oleh cara mendidik yang diterapkan orang tua. Cara mendidik anak usia 5 tahun agar menjadi cerdas memang tidak semudah yang dibayangkan.

Usia 5 tahun merupakan masa emas dalam tumbuh kembang anak. Pada fase ini, si kecil akan mengalami banyak hal baru. Oleh sebab itu, orang tua harus paham cara mendidik anak usia 5 tahun agar perkembangannya optimal.

Namun jangan khawatir, semua bisa diupayakan demi kebaikan si kecil. Orang tua bisa belajar banyak ilmu parenting melalui berbagai sumber. Orang tua juga bisa meminta bantuan pada lembaga formal maupun non formal untuk turut memberikan pendidikan pada anak.

Adakah Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Mudah diterapkan?

Tentu saja ada! Cara mendidik anak balita membutuhkan beberapa tahapan. Simak 7 tahapan penting dalam mendidik anak usia 5 tahun agar cerdas.

1. Dorong Anak Agar Aktif Melakukan Kegiatan

Anak yang aktif dalam melakukan kegiatan akan memiliki pengalaman yang lebih bervariasi daripada anak yang hanya bermalas–malasan. Anak yang memiliki banyak kegiatan lebih mudah menangkap sesuatu dalam memorinya. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kreativitas anak.

Anda bisa mengajak si kecil melakukan hal seperti olahraga rutin. Olahraga akan membuat sirkulasi darah anak lebih baik karena meningkatnya penerimaan oksigen di otak. Dengan begitu, anak akan menjadi individu yang cepat tanggap dan lebih cerdas.

2. Memenuhi Nutrisi Harian

Cara mendidik anak dengan baik dan benar juga meliputi pemenuhan nutrisi si kecil. Untuk mendukung kemampuan kognitif dan perkembangan otak, Anda harus menyediakan makanan sehat dan bergizi. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi.

Pemenuhan asupan nutrisi bisa dimulai dengan menyediakan makanan yang sarat gizi. Usia 5 tahun sangat tepat untuk pengenalan 4 sehat 5 sempurna. Sajikan makanan dengan bentuk menarik agar nafsu makan anak meningkat.
Anda juga bisa menerapkan kebiasaan sarapan sehat. Sarapan membuat anak mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas sepanjang hari. Hal ini akan meningkatkan konsentrasi anak ketika menangkap hal–hal baru di sekelilingnya.

3. Memahami Gaya Belajar Anak

Untuk menjadi anak yang cerdas, diperlukan situasi belajar yang mendukung. Sebagai orang tua, Anda perlu memahami gaya belajar anak sebagai cara mendidik anak usia 5 tahun. Terdapat tiga macam gaya belajar yaitu, auditori, kinestetik dan visual.

Anak dengan tipe auditori lebih cepat menangkap informasi melalui suara. Gaya belajar visual dimiliki anak yang lebih mudah memahami hal baru melalui penglihatan. Anak tipe kinestetik lebih mudah berkonsentrasi apabila banyak bergerak saat belajar.

Dengan memahami gaya belajar anak, Anda dapat menerapkan situasi yang diperlukan agar penyerapan informasi maksimal. Anda juga dapat membantu anak belajar dengan lebih nyaman. Hal ini menyebabkan si kecil lebih baik dalam memproses pengetahuan baru.

4. Memberi Apresiasi Terhadap Proses Belajar Anak

Dalam proses belajar, anak akan mengalami berbagai keberhasilan yang membanggakan. Selain keberhasilan, anak juga dapat melakukan kesalahan. Lalu, apa yang harus dilakukan jika anak melakukan kesalahan?

Berusaha untuk tetap tenang adalah hal paling awal yang harus Anda lakukan. Anda boleh memberi konsekuensi setelah Anda menjelaskan kesalahan anak. Sebaiknya, Anda menjelaskannya dengan lembut dan penuh pengertian.
Konsekuensi diberikan bukan berarti mendidik anak dengan keras. Konsekuensi bisa diartikan timbal balik dari apapun yang sudah dilakukan. Hal ini membuat anak belajar bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Jika anak berhasil melakukan sesuatu, Anda harus memberi apresiasi. Tunjukkan rasa bangga Anda dengan tulus. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang merasa dihargai oleh orang terdekat akan memiliki semangat belajar tinggi sehingga mampu berkesempatan mendapat nilai akademik yang lebih baik.

5. Mengenalkan Seni pada Anak

Seni adalah salah satu aktivitas yang mampu meningkatkan kemampuan motorik anak. Aktivitas seni yang sangat beragam seperti melukis dan bermusik mampu meningkatkan daya ingat dan rasa percaya diri. Sehingga, kecerdasan anak akan terlatih seiring berjalannya waktu.

Ketika Anda memperkenalkan seni kepada anak, cobalah untuk membiarkan mereka memilih apa yang ingin dilakukan. Berikan mereka memiliki kesempatan untuk mengenali seni yang disuka. Dengan begitu, anak akan merasa didengarkan sekaligus mendapat pengalaman baru.

6. Memperkenalkan Penggunaan Bahasa Asing

Penggunaan bahasa asing dalam kegiatan sehari–hari merupakan salah satu cara mendidik anak yang baik dan benar. Menerapkan multilingual/bilingual membuat anak akan meningkatkan kemampuan bicara. Anak juga akan lebih mudah mempelajari bahasa asing di kemudian hari.

Meningkatkan kemampuan berbahasa juga dinilai mampu mengasah empati anak. Anak bukan hanya memahami kemampuan bahasa, melainkan juga memahami budaya, etika dan nilai dalam pembicaraan. Selain itu, fungsi otak akan lebih bekerja lebih baik.

7. Mengajarkan Baca Tulis Sejak Kecil

Cara mendidik anak usia 5 tahun selanjutnya adalah mengajarkan membaca dan menulis. Kemampuan baca tulis sangat diperlukan untuk mempelajari seni, bahasa asing dan hal baru lainnya. Anda bisa mulai mengenalkan bacaan ringan sebagai hiburan alternatif pada anak.

Di Indonesia, sudah banyak Sekolah Baca Anak yang terpercaya. Salah satunya Skoba Platinum (Sekolah baca anak Platinum). Sekolah baca anak platinum merupakan pendamping anak di usia prasekolah dalam mengenal kegiatan membaca, menulis, dan menghitung.

Sekolah baca anak dimaksudkan sebagai tempat berlatih anak agar lebih siap ketika masuk sekolah. Anda bisa mendaftarkan si kecil untuk mengikuti Skoba Platinum untuk melatih kemampuan baca tulis anak. Agar mendapat hasil yang optimal, Anda juga harus menerapkan semua cara mendidik anak usia 5 tahun agar cerdas.

7 Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun dengan Baik dan Benar

Cara mendidik anak usia 4 tahun bukanlah hal mudah. Sebagai orang tua, Anda harus bisa mendisiplinkan anak tanpa membatasi kasih sayangnya. Usia 4 tahun termasuk masa golden age dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak.

Cara mendidik anak usia 4 tahun sangat penting untuk dipahami dengan baik. Pendidikan anak usia dini bukanlah ilmu instan. Hal tersebut dikarenakan orang tua akan mengalami banyak fase untuk menemukan cara yang paling cocok untuk si kecil.

Fisik anak juga akan mengalami berbagai fase pertumbuhan yang penting di masa golden age. Selain itu, usia 4 tahun akan menjadi fase pembentukan pola sikap dan perilaku. Masa golden age berperan penting dalam perkembangan memori dan fleksibilitas berpikir.

Bagaimana Cara Mendidik anak Usia 4 Tahun dengan Baik dan Benar?

Memiliki anak yang pintar, cerdas dan berperilaku baik adalah impian semua orang tua. Terdapat beberapa tips dan trik sebagai salah satu cara mendidik anak usia 4 tahun. Simak 7 langkah penting dalam mendidik anak usia 4 tahun.

1. Berikan Kasih Sayang

Menunjukkan kasih sayang kepada anak merupakan salah satu cara mendidik anak dengan baik dan benar. Kesibukan orang tua seringkali memaksa mereka meninggalkan anak di rumah. Hal ini menyebabkan anak merasa ditinggalkan.

Kondisi seperti itu bisa mempengaruhi psikologis dan pertumbuhan kecerdasan anak. Pemberian kasih sayang sebaiknya tidak berlebihan ataupun sebaliknya. Anak dengan kasih sayang yang berlebihan akan menjadi manja, sedangkan yang kurang kasih sayang akan menjadi anak kurang perhatian.

Bentuk pemberian kasih sayang bisa berupa ucapan maupun aksi nyata. Anda bisa mengucapkan sayang kepada anak Anda. Anda juga bisa menunjukkan rasa sayang dengan pelukan yang hangat.

2. Buat Aturan

Anak usia 4 tahun biasanya masih sulit berhadapan dengan aturan dan kedisiplinan. Kata disiplin dalam bahasa latin berarti mengajarkan. Jadi sebagai orang tua, hendaknya tekun dalam membiasakan perilaku disiplin pada anak salah satunya dengan membuat aturan.

Cara mendidik anak balita perlu kehati- hatian orang tua dalam mendidik buah hati. Aturan dimulai dari hal yang ringan terlebih dahulu anak tidak kaget. Misalnya, waktu untuk bermain gadget hanya saat hari libur. Apabila anak melanggarnya, berikan konsekuensi ringan seperti tidak diberi kesempatan bermain gadget selama beberapa waktu.

Dalam memberikan aturan, orang tua harus menjelaskan dengan nada yang ramah dan lembut. Hal ini karena mendidik anak dengan keras untuk permulaan pendisiplinan sepertinya kurang cocok. Sebaiknya, orang tua memotivasi dan menyemangati anak agar patuh pada aturan.

3. Meluangkan Waktu dengan Anak

Orang tua bisa meluangkan waktu dengan anak dalam berbagai kegiatan. Anda bisa menghabiskan dengan bermain bersama anak. Bermain bersama anak tidak hanya meningkatkan kemampuan motorik anak, melainkan mampu meningkatkan kecerdasan anak.

Selain bermain, Anda juga bisa mendampingi anak saat menonton tayangan di televisi. Sajian di televisi saat ini sudah sangat beragam. Pilihlah tayangan dengan bijak sehingga anak juga bisa mendapat pesan moral dan hiburan di dalamnya!

4. Mengajarkan 3 Kata Ajaib

Ada 3 kata ajaib yang harus dibiasakan sejak kecil yaitu maaf, tolong, dan terimakasih. Dalam mendidik anak usia 4 tahun, Anda akan menemukan berbagai situasi dimana anak Anda melakukan kesalahan. Lalu, apa yang harus dilakukan jika anak melakukan kesalahan?

Hal pertama yang harus Anda lakukan yaitu berusaha untuk tenang. Kemudian berikan penjelasan kepada anak dan ajarkan untuk minta maaf. Anda juga bisa menyampaikan kepada anak agar lebih berhati – hati lain kali.

Anda juga harus membiasakan kata tolong ketika anak butuh sesuatu dan terimakasih ketika anak mendapat sesuatu. Dalam mengajarkan 3 kata ajaib, Anda bisa membiasakannya pada diri Anda. Ingat, anak lebih mudah memahami apabila Anda menjadi contohnya.

5. Mengerti Perasaan Anak

Perasaan anak sangat penting untuk dimengerti dan diakui. Misalnya ketika anak marah karena mainannya diambil, cobalah untuk menanggapinya. Selain itu, berikan penjelasan kenapa tindakan itu perlu dilakukan sebagai salah satu cara mendidik anak dengan baik dan benar.

Dengan mengajaknya bicara dan memberi penjelasan, anak akan merasa lebih dimengerti. Anak juga akan merasa terlindungi dan didengar. Dengan begitu, hubungan anak dan orang tua juga akan lebih dekat.

6. Berikan Kesempatan

Usia 4 tahun adalah usia eksploratif. Anak sudah bisa diberikan kesempatan untuk mendapat pengalaman dan mengemban tanggung jawab. Nantinya, anak akan merasa dilibatkan dalam berbagai situasi.

Pengalaman yang diberikan kepada anak tidak hanya yang bersifat manis saja. Misalnya saat anak terjatuh saat bermain, sebaiknya Anda tidak memarahinya. Anda bisa menanyakan keadaannya dan berpesan untuk lebih berhati–hati lain waktu,

Anak usia 4 tahun sudah bisa diberikan tanggung jawab ringan seperti merapikan tempat tidur. Pemberian tanggung jawab juga bisa dikerjakan bersama anggota keluarga lainnya. Dengan begitu, anak merasa punya peran dalam keluarga.

7. Mengajarkan Baca Tulis Sejak Kecil

Pada usia dini, Anda bisa mulai mengenalkan bacaan sebagai “mainan baru” kepada anak. Selain itu, saat ini sudah banyak sekolah baca anak di Indonesia. Skoba (Sekolah baca anak) biasanya menawarkan situasi belajar yang menyenangkan

Sekolah baca anak yang terpercaya salah satunya adalah Skoba Platinum atau Sekolah Baca Anak Platinum. Sekolah ini akan menjadi pendamping prasekolah untuk anak dalam belajar membaca, menulis dan menghitung. Dengan begitu, anak akan lebih siap ketika masuk sekolah.

Anda dapat mendaftarkan anak Anda untuk mengikuti Sekolah Baca Anak Platinum. Anda bisa mulai mengenalkan alat tulis kepada anak di rumah. Untuk optimalisasinya, Anda juga dapat mengajarkan baca tulis dan menerapkan cara mendidik anak usia 4 tahun yang baik dan benar.

Jangan Bingung, Ini Dia Cara Mendidik Anak 3 Tahun yang Tepat!

Setiap tingkatan usia anak, tentu saja memiliki cara mendidik yang berbeda. Begitu pula ketika anak sudah beranjak ke usia 3 tahun. Beberapa orang tua mengalami kesulitan terkait cara mendidik anak 3 tahun akibat perubahan karakteristik dari anak.

Umumnya, anak usia 3 tahun akan mengalami perubahan karakteristik. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut, anak sedang berusaha lepas dari orang tuanya dan mengeksplorasi banyak hal. Oleh karena itu, pada usia ini anak mungkin akan mengalami tantrum atau perubahan lainnya.

Bagaimana Cara Mendidik Anak 3 Tahun agar Cerdas?

Setiap perubahan sikap tentu memiliki cara yang berbeda. Hal ini tentu harus para orang tua perhatikan, agar jangan sampai kesalahan didik berpengaruh saat dewasa. Terkadang anak usia 3 tahun akan bersikap seperti remaja. Memangnya, anak umur 3 tahun belajar apa?

Anak umur 3 tahun sedang belajar untuk hidup mandiri dan harus Anda bimbing. Jika tidak, maka anak hanya akan membawa dirinya ke arah negatif. Menurut penelitian di New York University, ada beberapa hal yang harus orang tua perhatikan terkait cara mendidik anak yang menginjak usia 3 tahun.

Baca Juga : Tips Cara Mendidik Anak dengan Baik dan Benar?

9 Cara Jitu Cara Mendidik Anak Balita

Mulai dari reaksi anak terhadap hal asing, bagaimana perilaku tidur dan lainnya, cara anak beradaptasi, hingga usaha anak dalam menyelesaikan masalah. Bagaimana caranya? Simak uraiannya berikut ini!

● Beritahu Tanpa Berteriak

Merupakan fase yang wajar ketika anak 3 tahun tidak mau mendengar Anda atau mengabaikan perintah Anda. Bila Anda ingin memberitahunya, maka jangan pernah berteriak. Hal ini hanya akan membuat anak menjadi sakit hati dan tentunya energi Anda cepat habis.

Sebaliknya, cara mendidik anak 3 tahun yang sedang dalam fase mengacuhkan Anda, cobalah untuk memberitahunya dengan tenang. Beritahu anak alasan logis dan jelas dibalik larangan atau perintah Anda. Berteriak hanya akan membuat anak tidak paham dan tentunya sakit hati.

● Pahami Fase Perubahan Anak

Terkadang, masalah terbesar dalam keluarga terutama antara anak dan orang tua terjadi karena orang tua yang tidak memahami adanya perubahan fase pada anak. Usia 3 tahun merupakan usia yang rawan jika Anda tidak memahami perubahan ini.

Salah tanggapan dari perubahan sikap anak hanya akan membuatnya meneruskan sifat negatifnya itu. Jika anak ingin memilih menu makannya sendiri atau pakaiannya sendiri, maka biarkan saja. Jangan Anda larang, biarkan anak memilih apa yang ingin dia pilih. Anda hanya butuh mengawasi dan membimbing.

● Jangan Selalu Turuti Rengekan Anak

Mungkin anak Anda sering merengek ketika keinginannya tidak Anda turuti. Jika sudah seperti ini, beberapa orang tua akan tidak tahan dan memberikan apa yang mereka minta. Tetapi, sebetulnya hal ini jangan selalu Anda lakukan terhadap anak.

Sebaliknya, ketika mereka mengamuk karena tidak Anda turuti, maka biarkan mereka mengamuk. Bukan maksud mengabaikan, tetapi biarlah anak mempelajari emosi tersebut. Barulah ketika anak sudah tenang, Anda dapat memberi pengertian kepada anak.

● Latih Motorik Anak

Pada usia segini, biasanya anak sering berlarian karena energinya yang meluap. Sebagai orang tua, Anda tidak perlu khawatir soal ini. Sangat bagus apabila anak lebih senang bergerak daripada duduk diam bermain smartphone.
Anda bisa memberikan permainan yang menarik bagi anak yang tentunya bisa melatih motorik dan kecerdasan otak anak. Misalnya, seperti memberikan materi pembelajaran untuk matematika sambil bermain.

● Jangan Memaksa Anak

Pada usia ini, mungkin anak 3 tahun ada yang kemudian sulit untuk menghadapi perubahan atau mungkin tantangan. Sulit bagi mereka untuk berada di lingkungan sosial yang sudah pasti asing bagi mereka. Anak mungkin akan sering tantrum atau stress karena berada di lingkungan asing.

Jika terjadi seperti ini, cobalah untuk bersabar dan membantu anak agar bisa menerima lingkungan sosial di sekitarnya. Berikan pengertian yang lebih agar anak dapat perlahan menerima pengalaman dan lingkungan yang baru. Nantinya, perlahan anak akan dapat bersosialisasi dengan baik.

● Berikan Batasan

Anak usia 3 tahun memang akan mengalami fase saat mereka menolak apa yang Anda katakan. Misalnya, ketika ia mau bermain dengan bebas apapun itu maka ia akan main meski berantakan nantinya. Hal ini mungkin membuat Anda kesal karena sudah lelah bekerja dan beres-beres, tapi langsung berantakan lagi.

Hal yang dapat Anda lakukan adalah selalu berikan batasan dibalik kebebasan. Misalnya, perbolehkan saja anak bermain sesuka hati meski berantakan. Tetapi, berikan aturan untuk membereskan kembali semua mainan yang ia gunakan.

● Berikan Sikap Positif

Jangan selalu memarahi anak ketika ia berbuat salah tetapi melupakan hal baik yang ia lakukan. Berikanlah sikap positif kepada anak atas hal baik yang ia lakukan. Misalnya, jika anak kemudian membereskan semua mainannya kembali maka puji ia atas hal tersebut. Tetapi, jangan berlebihan, ya.

Sikap positif ini akan membuat anak memahami bahwa hal yang telah ia lakukan hingga mendapat pujian adalah hal yang baik dan tepat. Jika sudah seperti ini, maka anak akan terdorong untuk berbuat hal baik meski sederhana.

Banyak sekali jurnal serta buku belajar untuk anak 3 tahun yang dapat Anda pelajari agar memahami cara mendidik anak 3 tahun yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa mengajak anak untuk belajar di Skoba Platinum atau Sekolah Baca Anak Platinum.

Saat belajar di Sekolah Baca Anak, maka anak dapat belajar dengan proses yang seru dan menyenangkan. Sehingga materi pembelajaran menjadi semakin mudah diterima.

Kemampuan motorik kasar serta halus juga akan terlatih. Nantinya anak juga bisa menjadi cerdas dan mandiri. Tersedia berbagai program sesuai usia anak Anda, segera daftarkan anak Anda!

Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Agar Cerdas dan Kreatif

Mendidik anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Pendidikan yang utama dimulai dari rumah dan orang tua adalah gurunya, semua ini dilakukan agar anak tumbuh menjadi anak yang baik. Berikut cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas dan kreatif.

Perkembangan Tumbuh Anak Usia 2 Tahun

Anak-anak akan tumbuh dan berkembang dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat salah satu perkembangannya, namun perkembangan lain berjalan lebih lambat. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh lingkungan dan juga asupan yang diterima anak.

Beberapa bentuk perkembangan secara umum dapat Anda simak untuk melatih dan meningkatkan perkembangannya. Peranan orang tua sangatlah penting dalam perkembangan anak. Berikut lima bentuk perkembangan yang biasanya dialami oleh anak usia 2 tahun.

Baca Juga : Cara Mendidik Anak Balita Supaya Cerdas & Pintar [TERBUKTI]

1. Bentuk Fisik

Anak usia 2 tahun ditandai dengan pertumbuhan bentuk fisik yang bertambah tinggi sekitar 40 cm sejak kelahiran. Pada umumnya, anak usia 2 tahun telah tumbuh gigi susu mereka, walaupun jumlah gigi tiap anak dapat berbeda. Anak akan tumbuh lebih tinggi dan lebih besar.

2. Bentuk Emosional dan Jiwa Sosial

Anak usia 2 tahun sudah mulai mengenal apa itu emosi, marah, sedih, senang, dan lainnya. Pada usia ini, anak akan menunjukkan bentuk kemandirian dan kemampuan yang ada dengan meniru perilaku orang lain, termasuk orang tua.

Anak akan mulai bersemangat bertemu teman sebayanya untuk bermain bersama. Mereka tidak peduli dengan perbedaan gender, namun tetap memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Orang tua perlu memberi pemahaman sederhana tentang perbedaan anak dengan teman-temannya.

3. Perkembangan Aspek Kognitif

Usia 2 tahun adalah waktu yang tepat untuk belajar mengenal konsep-konsep sederhana seperti waktu. Kata-kata seperti “sekarang”, “nanti”, “kemudian”, atau “tadi” sudah mulai bisa dikenali. Walaupun kata-kata seperti “masa depan” masih membuat bingung anak.

Anak juga sudah mengenal kata-kata preposisi seperti “di sana”, “di sini”, “di dalam”, atau “di luar”. Anak juga sudah mengerti symbol-simbol seperti menganggukkan kepala untuk ya dan menggelengkan kepala untuk menyimbolkan tidak.

Pernah melihat anak suka bermain pura-pura menelepon? Anak usia 2 tahun sudah mengenali hal itu. Mereka juga mengerti untuk mengurutkan bentuk atau warna berbeda. Mainan yang mengasah aspek kognitif dapat membantu tumbuh kembang anak.

4. Perkembangan Kebahasaan

Anak usia 2 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan bahasa apapun. Itulah kenapa banyak anak yang pandai berbahasa Inggris dibandingkan bahasa Ibunya, karena di usia ini anak dapat menangkap secara cepat bahasa yang berasal dari orang tua, tontonan, atau lingkungan sekitar.

Anak dapat mengerti sekitar 50 lebih kosa kata, dan dapat membentuk frasa dengan 2 hingga 3 kata. Anak mulai mengerti kosa kata benda-benda atau anggota tubuhnya sendiri, dengan meniru apa yang diucapkan orang lain.

5. Perkembangan Motorik dan Sensorik

Aspek motorik dan sensorik anak usia 2 tahun berkembang pesat. Pendengaran dan penglihatan anak akan berkembang. Kemampuan anak untuk berjalan, membungkuk, menaiki tangga satu demi satu juga mengalami peningkatan. Anak juga sudah bisa berjinjit sambil melangkah.

Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Agar Cerdas

Bagaimana cara mendidik anak usia 2 tahun? Mendidik anak usia 2 tahun bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan juga hal yang sulit. Pada usia ini anak sedang berada dalam masa “mudah menerima” setiap informasi yang mereka dapat. Berikut cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas.

1. Waktu Anak-Anak adalah Waktu untuk Bermain

Bagaimana cara mendidik anak? Salah satunya adalah biarkan mereka bermain. Biarkan anak mengenal benda-benda asing, mengenal lingkungan sekitar, mengenal teman-teman sebayanya lewat permainan. Damping anak, agar anak mendapatkan pengetahuan baru tentang benda-benda sekitar.

Sebagai orang tua jangan membatasi ruang gerak anak, karena akan membuat anak depresi, merasa terkekang, dan sulit bersosialisasi. Apalagi jika anak memiliki sifat hiperaktif, pembatasan gerak hanya akan membuat anak menjadi pemberontak.

Anda dapat menggunakan alat-alat atau benda yang ada di rumah untuk bermain bersama anak. Menjadikannya alat peraga, akan mendorong daya imajinasi anak untuk berkembang. Dengan alat sederhana juga dapat membuat anak tumbuh menjadi lebih kreatif.

2. Aktif Berbicara dengan Anak

Mengajak berbicara anak dapat memberikan informasi-informasi baru untuk anak. Daya reseptor yang kuat anak 2 tahun dapat dengan mudah menangkap segala informasi yang diterima. Anda dapat mengajarkan kalimat lengkap untuk melatih anak berbicara dan menambah kosakata anak.

3. Berpikir Layaknya Anak 2 Tahun

Apakah yang ada di benak kepala anak 2 tahun? Anak usia 2 tahun akan senang bermain, termasuk mencoret-coret dinding, mengacak-acak isi rumah, atau berlarian di tanah lumpur. Biarkan anak mengenal sekitar dan jangan memarahi mereka.

Hal-hal tersebut sangatlah lumrah terjadi pada si kecil. Orang tua harus mengerti bahwa anak melakukan hal tersebut untuk bersenang-senang. Anda dapat menemani mereka ketika mencoret-coret dinding dan mengawasi mereka untuk terhindar dari benda-benda yang membahayakan.

4. Ajarkan Anak Membaca

Karena anak 2 tahun dapat menerima informasi dengan mudah, Anda dapat mulai bercerita untuk anak. Menceritakan bahan bacaan seperti cerita anak akan membuat anak berimajinasi dan kreatif. Dengan membaca, apakah anak cerdas? Secara tidak langsung anak akan menyukai kegiatan membaca.

Pelajaran membaca diperlukan untuk anak usia dini, Anda juga dapat mendaftarkan anak Anda di Skoba Platinum yang merupakan sekolah baca anak yang menerapkan sistem pembelajaran berbasis komputer dan coding. Sekolah baca anak platinum ini memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi. Terbuka kesempatan yang sangat lebar buat Anda yang ingin mempunyai bisnis dibidang pendidikan Anak. Kami telah mempunyai formula khusus dan metode belajar yang ampuh untuk mengajarkan kepada anak supaya menjadi cerdas dalam membaca dan menghitung. Silahkan segera daftar menjadi mitra Sekolah Baca Anak Platinum melalui live chat dibawah.

8 Cara Mendidik Anak dengan Baik dan Benar

Sejak jaman dahulu, cara mendidik anak dengan baik menjadi salah satu peranan dan kewajiban bagi orang tua. Berbagai metode untuk anak tumbuh dengan baik sering menjadi bahan perhatian para orang tua dalam mendidik anak mereka.

Bagaimana Cara Mendidik Anak dengan Baik dan Benar?

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak langkah yang dapat Anda coba sebagai cara mendidik anak dengan baik dan benar. Berikut beberapa caranya.

Kasih Sayang

Berikan anak kasih sayang yang cukup sebagai permulaan cara mendidik anak dengan baik. Bentuk kasih sayang dapat berbagai macam. Salah satunya dengan mengucapkan bahwa Anda sayang dengan anak Anda.

Pemberian kasih sayang jangan berlebihan dan jangan kurang. Kasih sayang dapat tumbuh menjadi anak yang manja. Kurang kasih sayang dapat menumbuhkan anak menjadi anak yang kurang perhatian.

Baca Juga : Ini Dia Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun Yang Tepat

Cara Mendidik Anak Balita Mengikuti Perkembangan Zaman

Kasih sayang orang tua adalah hal yang utama dalam keluarga. Dengan begitu, anak Anda juga dapat menyayangi Anda kembali. Hubungan yang baik ini harus terus dilakukan hingga anak tumbuh dewasa.

Memberi Pujian

Memberi pujian merupakan salah satu cara mendidik anak dengan baik. Pujian dapat Anda berikan ketika anak berhasil meraih juara, memenangkan pertandingan, atau berhasil melakukan sesuatu yang positif. Pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

Anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri, akan berani dalam mencoba sesuatu, berani bertanggung jawab, dan menjadi pribadi yang baik. Berawal dari pujian yang patut, akan berdampak besar bagi anak Anda.

Bermain dengan Anak

Bermain dengan anak tidak hanya mengembangkan motorik, tetapi juga dapat meningkatkan kecerdasan. Anda dapat menyisipkan matematika atau bidang lain dalam permainan anak. Dengan begitu, anak Anda akan mendapatkan banyak hal.

Banyak sekali permainan anak yang dapat mengasah otak, seperti puzzle, memecahkan teka-teki, permainan tebak-tebakkan, dan lainnya. Orang tua harus berperan aktif dan menjadi teman atau lawan bermain anak.

Anda dapat mengkombinasikan dengan pujian jika anak berhasil memenangkan permainan. Anak Anda akan senang, dan dapat menumbuhkan sikap kompetitif dalam dirinya.

Ajarkan Anak Meminta Maaf dan Berterima Kasih

Dalam suatu kasus, Anak Anda mungkin melakukan kesalahan kepada Anda atau kepada teman sebayanya. Anda dapat mengajarkan anak untuk meminta maaf. Dengan begitu, anak akan memiliki rasa tanggung jawab dan mengerti tindakan yang dilakukan kurang baik.

Lalu, Apa yang harus dilakukan jika anak melakukan kesalahan? Berusahalah tetap tenang dan Anda dapat memberitahu konsekuensi yang terjadi terhadap kesalahan anak Anda. Anak akan lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Selain meminta maaf, ajarkan juga anak Anda untuk mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan pertolongan dalam hal sekecil apapun. Ini dapat mengajarkan anak Anda sikap tenggang rasa.

Mengerti Emosi Anak

Terkadang, anak bisa saja menjadi sangat kesal ketika dia mengalami gangguan atau sesuatu yang tidak anak inginkan. Sebagai orang tua, Anda harus mengerti apa yang menyebabkan anak Anda marah dan kapan waktu yang tepat untuk berbincang dengannya.

Jika anak sedang marah atau kesal, sebagai orang tua jangan menambah beban dengan memarahinya. Ketika anak mulai tenang, ajaklah berbicara tentang apa yang membuatnya kesal. Dengan begitu anak akan merasa terlindungi dan mendapat perhatian orang tuanya.

Memberikan Tanggung Jawab kepada Anak

Untuk melatih sikap tanggung jawab pada diri anak, Anda dapat memberikan tugas-tugas rumah tangga yang berhubungan dengan anak dan tugas-tugas pribadi. Anda dapat mengajarkan untuk merapikan tempat tidur anak setelah bangun tidur atau mencuci piring.

Tugas-tugas rumah tangga tersebut juga dapat dikerjakan bersama ketika Anda sekeluarga sedang membersihkan rumah. Anak akan ikut terlibat dalam interaksi rumah tangga. Anak akan merasa punya tanggung jawab pribadi terhadap perannya di keluarga.

Memberikan Pengalaman pada Anak

Memberikan pengalaman ini bukan hanya tentang hal yang baik. Tetapi juga pada kejadian-kejadian tak terduga yang menimpa anak. Seperti misalnya ketika anak Anda terjatuh saat mengendarai sepeda.

Jangan memarahi anak, karena terjatuh dan terluka. Anak sudah mendapat pengalaman kurang mengenakkan ketika terjatuh. Ketika Ia pulang ke rumah, tanyakan apa yang terjadi, kenapa bisa terjadi, lalu ajak anak Anda membersihkan lukanya.

Setelah itu, Anda dapat memberikan solusi agar kedepannya anak Anda tidak terjatuh dari sepeda lagi, misalnya dengan tidak kebut-kebutan, memakai pelindung lutut dan kepala, dan mengajarkan bahwa terjatuh dari sepeda bukanlah hal yang buruk.

Mengajarkan Membaca dan Menulis Sejak Dini

Kegiatan membaca dan menulis dapat diajarkan bahkan sebelum masuk pendidikan resmi seperti PAUD atau TK. Guru paling pertama bagi anak adalah orang tua mereka. Orang tua sebagai cakrawala ilmu harus memberikan pengetahuan yang cukup untuk anak.

Pada anak usia dini, Anda dapat mulai dengan mengajarkan bahasa ibu kepada anak Anda, mengenalkannya pada alfabet, hingga mengenalkan pada alat-alat tulis. Anak akan merasa terbangun komunikasinya dengan “mainan” baru.

Pendidikan anak adalah hal yang penting. Pemilihan tempat belajar, metode pengajaran yang tepat, guru yang kompeten dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbagai bidang. Saat ini banyak sekali pilihan sekolah baca anak yang tersebar di Indonesia.

Salah satunya adalah Skoba Platinum, yang menawarkan sekolah baca untuk anak dengan program belajar robotic dan coding. Sekolah baca anak platinum akan mendampingi anak prasekolah dalam belajar menulis, membaca, dan berhitung matematika secara menyenangkan.

Anda dapat mendaftarkan anak Anda untuk mengikuti kelas di sana. Anda juga harus menerapkan cara mendidik anak dengan baik di atas ketika anak sudah kembali ke rumah. Karena mendidik anak dengan keras bukanlah suatu pilihan yang baik. Untuk sekarang ini