Psikologis Perkembangan Anak Di Mulai dari Ibu Hamil
Dari bukunya Prof. DR Singgih D. Gunarsa berjudul “Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja” cukup membuka pengetahuan saya mengenai perkembangan anak. Dari beberapa artikel yang saya baca ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa perkembangan psikologis anak di mulai dari usia lahir – 2 tahun.
Akan tetapi melalui bukunya Prof. DR Singgih ini menyebutkan bahwa perkembangan psikologis anak di mulai sejak Ibu Hamil. Pernahkan ibu- ibu menyadari bahwa faktor bahagia maupun stress akan mempengaruhi kondisi janin yang akan di lahirkan nanti?. Sebagai generasi Ibu kekinian tentu kita pernah dengarkan dokter kandungan atau minimal pernah baca artikel tentang perkembangan anak dari jumlah gizi yang Ibu makan.
Psikologis Perkembangan Anak Di Mulai dari Ibu Hamil
Pembahasan yang cukup menarik untuk di ulas dari pengalaman seorang Profesor Singgih ini. Dan setelah membaca buku ini saya langsung oh iya ya betapa pentingnya menjaga kesehatan mental saat Ibu hamil. Betapa pentingnya juga memberikan nutrisi dan gizi saat ibu hamil. Sebagai seorang suami tentunya akan memikirkan yang terbaik untuk istri dan anaknya apabila tahu ilmunya.
Nah melalui artikel psikologis perkembangan anak di Mulai dari Ibu Hamil ini semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan untuk ibu- ibu di luaran sana sekaligus bapak- bapak supaya selalu menjaga suasana batin Ibu dan keluarga agar tetap bahagia.
Perlu kita sadari bersama bahwa mengasuh, membesarkan dan mendidik anak kita merupakan suatu tugas mulia yang tidak pernah mungkin lepas dari berbagai halangan dan rintangan. Tentu kita sebagai orang tua akan memperjuangkan usaha apapun asalkan demi kebaikan anak- anak kita. Namun kadang roda tidak selamanya diatas dan juga tidak selamanya dibawah. Hal ini juga entah dari faktor ekonomi, sosial dan budaya akan mempengaruhi kondisi psikologis anak kita.
Dalam perkembangannya si anak juga akan di pengaruhi beberapa faktor yang akan mengubah psikologisnya. Pada kali ini saya akan membahas Faktor External terlebih dahulu sebelum membahas Faktor Internal. Beberapa faktor tersebut anatara lain sebagai berikut
Faktor External Yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologis Anak
a. Faktor Sosio – Ekonomi
Salah satu faktor yang cukup memberikan peran penting dalam perkembangan psikologis anak yaitu Faktor Sosio – Ekonomi. Anak yang di besarkan di dalam lingkungan keluarga yang mempunyai privilege cenderung memiliki akses hidup yang lebih baik. Gaya hidup dan memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik dibanding mereka yang berasal dari kelas sosial yang rendah. Sering kali mendapatkan kesulitan untuk sekedar makan yang bergizi, pendidikan maupun akses kesehatan yang memadai.
b. Faktor Sosial
Anak kecil itu mudah meniru apa yang dilakukan oleh orang yang lebih tua darinya. Kondisi seperti ini perlu diwaspadai oleh orang tuanya agar lebih berhati- hati untuk mendidik anaknya. Kadang sebagai orang tua perlu menempatkan anaknya di lingkungan yang positif agar perkembangannya menjadi lebih baik.
Apabila kita sebagai orang tua hanya bersikap yang penting anak kita tidak rewel. Mau di tempatkan di mana saja tidak masalah maka perkembangan psikologis anak kita akan mengikuti di lingkungan itu.
c. Faktor Budaya
Budaya tempat tinggal si anak cukup memainkan peran penting dalam tumbuh kembang si anak. Entah dari segi spiritual, cara mendidik anak hingga pola pengasuhan orang tua akan mempengaruhi kondisi psikologis anak.
Setelah kita mengetahui ada 3 Faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis anak, tentu sebagai orang tua perlu bersikap bijak agar kedepan si anak bisa tumbuh kembang dengan baik. Sekarang saatnya saya membahas faktor internal yang mempengaruhi kondisi perkembangan psikologis anak.
4 Masa Perkembangan Psikologis Anak
1. Masa PraLahir (Pre-natal)
Masa ini merupakan masa dimana bertemunya antara sel telur dan sperma sampai anak lahir. Pada masa ini untuk suami istri. Ada beberapa hal yang wajib di perhatikan untuk orang tua sebagai berikut ini
a. Gizi
Masalah gizi ini sudah ada penelitian pada hewan. Kurangnya nutrisi/ gizi pada indukan hewan mengakibatkan sedikitnya jumlah sel otak dari janin.
Jika pada manusia kurangnya gizi pada Ibu hamil mengakibatkan berat badan bayi yang rendah. Hal ini di kaitkan dengan jumlah kematian bayi yang tinggi di Indonesia.
b. Perangsangan
Saat berada di dalam perut Ibu hamil, bayi sudah muli mendapatkan perangsangan. Seperti rangsangan rabaan oleh ibu/ bapak, tekanan, perubahan suhu siang dan malam, ada rangsangan dari luar orang bicara maupun musik, rangsangan sinar x-ray, rangsangan dari obat- obatan yang di konsumsi oleh ibu hamil, dan lain sebagainya.
Dikatakan juga bahwa denyut jantung ibu hamil memberikan semacam “imprinting stimulus” dimana pada masa perkembangan bayi sampai dewasa seseorang itu akan dapat merasa nyaman bila berada dalam pelukan atau bila ia merasakan detak jantung orang lain.
c. Emosi Ibu
Hingga saat ini belum ada penelitian- penelitian yang menghubungkan antara emosi ibu hamil dengan janin yang di kandung ibu. Meskipun demikian ada kondisi yang mempengaruhi kondisi janin pada ibu hamil. Yaitu suatu tekanan psikologis pada ibu hamil baik secara langsung maupun tidak langsung. Akan sangat berpengaruh apabila sang ibu mempunyai riwayat penyakit darah tinggi. Kecemasan yang meningkat pada diri si ibu mempengaruhi kelancaran saat proses melahirkan.
Saat kondisi seperti itulah pentingnya di buat nyaman saat ibu hamil. Baik nyaman dari konflik keluarga maupun lingkungan. Sebagai seorang suami perlu adanya tindakan agar kesehatan mental istrinya dalam kondisi sehat. Sehingga janin yang di kandungnya mempunyai psikologis perkembangan anak yang kuat.
d. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang cukup membahayakan janin yang di kandungnya antara lain sakit kuning, TBC, malaria, rubella, dll.
e. Usia Ibu
Usia idel untuk mengandung yaitu pada usia 20 – 30 tahun. Jika Anda ibu yang berada pada usia tersebut bisa melakukan program hamil. Karena resiko bayi mempunyai keterbelakangan mental cenderung dialami oleh ibu yang hamil saat lanjut usia.
2. Masa Bayi
Pada masa ini merupakan saat bayi baru lahir hingga bayi berumur 2 tahun. Proses saat bayi lahir merupakan hal penting dalam perkembangan bayi. Apakah bayi membutuhkan bantuan alat seperti vakum, forceps, dll. apakah bayi langsung menangis, adakah gejala- gejala tertentu seperti bayi berwarna kuning atau ada gerakan anggota badan pada bayi dst.
Saat lahir bayi langsung dihadapkan dengan masalah penyesuaian diri. Mulai dari penyesuaian terhadap makanan, sirkulasi darh, perubahan suhu, pencernaan, dan proses BAB (Buang Air Besar) maupun BAK (Buang Air Kecil).
Pada bayi yang baru lahir mungkin terlihat pasif. Kita hanya melihat bayi itu hanya tidur terus. Akan tetapi dari beberapa penelitian bayi tersebut sudah mulai mengalami perkembangan. Mulai dari kesanggupan untuk belajar melakukan pilihan.
Selain itu juga beberapa ciri dibawah ini juga merupakan manifestasi bahwa ada perkembangan pada bayi :
1. Adanya perkembangan secara fisik bayi. entah pertumbuhan tinggi pada bayi ataupun berat badan bayi
2. Perkembangan motorik pada bayi. Perkembangan motorik itu perkembangan saat terjadi respon tubuh pada bayi saat kita memberikan rangsangan. Entah berupa sentuhan, rangsangan suara, dan juga gerakan tubuh kita. Pada bayi ada beberapa reflek tubuh seperti reflek perlindungan (misalnya reflek moro, babinski), untuk mencari sumber makanan (misalnya reflek menghisap dan memutar), untuk mengamati dunia (misalnya adanya orienting reflex).
Ketrampilan motorik pada bayi terjadi secara bertahap. Mulai dari mengangkat kepala, telungkup, merangkak, duduk, mengangkat dada, berdiri, berjalan, dst.
3. Perkembangan berpikir lebih dikenal dengan kemampuan kognitif pada bayi ditandai dengan rasa ingin tahu.
4. Pada masa ini terjadi permulaan perkembangan bicara pada bayi. Pada masa ini juga disebut sebagai fase pra-bicara. Dimana ada 4 fase yang akan dilalui oleh bayi sebagai berikut
a. pra mengoceh (bisa kita ketahui dari kebiasaan bayi sering menangis dan bunyi bahasa tertentu)
b. mengoceh (bisa kita lihat pada usia 6 sampai 12 bulan)
c. Kalimat satu kata ( pada usia 12 sampai 15 bulan)
d. kalimat dua kata ( terjadi bila anak telah memiliki perbendaharaan kata sebanyak +- 50 kata)
5 Perkembangan emosi dan sosial
Dengan perkembangan selanjutnya yaitu perkembangan emosi dan sosial. Kita bisa melihat bayi kenyang dan merasa nyaman nampak tubuh mengendor, tidurnya nyenyak, sering berceloteh, dan tertawa. Kira- kira pada bulan ke 3 emosi senang dan tidak senang muncul karena rangsangan psikis misalnya bayi tersenyum ketika melihat wajah ibu atau orang terdekat.
3. Masa Anak Pra-Sekolah
Pada masa ini biasa disebut dengan masa kanak- kanak awal yaitu pada umur 2- 6 tahun. Beberapa ciri perkembangan anak yang nampak terlihat oleh kita sebagai berikut ini
a. Perkembangan motorik
Seiring bertambah matangnya perkembangan orak pada anak yang mengatur sistem syaraf otot, memungkinkan anak- anak di usia 2- 6 tahun lebih lincah dan aktif bergerak.
Disini dibutuhkan peranan orang tua untuk mendidik dan mengarahkan perkembangan anak. Keterampilan dan koordinasi gerakan harus di latih dalam hal kecepatan, ketepatan dan keluwesannya
b. Perkembangan bahasa dan berpikir
Sebagai alat komunikasi antar sesama, anak pada usia 2-6 tahun juga ingin bersosialisasi dengan teman sebayanya juga. Kemampuan berbahasa jadi modal untuk mengerti satu dengan yang lainnya. Sehingga dengan kegiatan rutin berkomunikasi ini menjadikan rangsangan untuk perkembangannya.
c. Perkembangan Sosial
Pada masa ini anak menjadi ingin melakukan banyak kegiatan yang berkaitan dengan fisiknya. Entah berlari, bercandaan, menggambar, menulis, dll. Pada diri anak akan muncul inisiatif untuk melakukan sesuatu tanpa harus di suruh oleh orang tua.
Salah satu rekomendasi dari kami untuk memaksimalkan perkembangan motorik dan kognitif anak Anda sebaiknya di ikut sertakan dalam kegiatan sekolah baca anak. Seperti teman- teman lainnya yang saat ini bersekolah di Sekolah Baca Anak Platinum.
Di Skoba Platinum diajarkan bagaimana cara belajar membaca dengan cepat, belajar tentang matematika dan di bantu dengan edukasi robotik. Tentu sebagai orang tua tidak mau dong kehilangan masa- masa emas mudah mempelajari sesuatu hal di usia dini ini. Masa- masa dimana si kecil mudah memahami dan rasa ingin tahunya yang besar itu berada pada fase ini. Jadi akan lebih baik Anak Anda bisa di ikutkan dalam kelas seperti Skoba Platinum ini.
Bagi Anda yang berminat memiliki usaha dibidang pendidikan seperti Skoba Platinum bisa hubungi kami melalui live chat dibawah, atau Anda bisa juga mengunjungi kontak kami melalui halaman yang sudah kami sediakan.
4. Masa Anak- Sekolah (Umur 6 – 12 Tahun)
Pada umumnya pada usia ini anak- anak mudah di hinggapi dengan rasa cemas, rendah diri dan ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman.
Untuk membekali anak Anda supaya tidak kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar, maka kami sarankan untuk mengikutkan anak Anda pada usia 2- 6 tahun ini di Sekolah Baca Anak Platinum. Di Skoba Platinum ada beberapa kegiatan belajar mulai membaca, menulis, matematika, robotic dan coding, dan outbond junior.
Apabila Anak Anda sudah matang mengikuti perkembangan saat di Skoba Platinum, maka tidak heran apabila nanti saat masuk SD (Sekolah Dasar) akan merasa lebih percaya diri, karena kemampuan secara motorik dan kognitifnya sudah di bentuk selama mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Baca Anak Platinum.
Demikianlah artikel Psikologis Perkembangan Anak Di Mulai dari Ibu Hamil semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Semoga para bunda yang membaca artikel ini diberikan kemudahan untuk mendidik dan mengembangkan sikap positif untuk Anaknya.
Resource:
Psikologi perkembangan anak dan remaja – Gunarsa